loading...
Showing posts with label islam. Show all posts
Showing posts with label islam. Show all posts

Saturday, June 16, 2018

13 Amalan Puasa Yang Baik Di Lakukan Di Bulan Syawal




Assalamualaikum teman-teman..😊😊
Minal aidzin wal faidzin mohon maf lahir dan batin ya teman-teman semuanya..😊😊
Setelah berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, akhirnya pada hari Jum'at  tanggal 15 bulan Juni tahun 2018, ditetapkan sebagai 1 Syawal dalam kalender Islam oleh Kementrian Agama.

Hore, hore, hore, dapet THR. 😂😂😂
Bagi anak-anak ya mugkin tujuan utamanya itu ya 😂😂, namun bagi orang dewasa tentunya sedih jika harus berpisah dengan bulan Ramadhan.
Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah meneruskan banyak amalan di bulan Syawal, keistimewaan bulan Ramadhan bukan harus berhenti begitu saja, kita masih harus mengerjakan banyak amalan lain di bulan Syawal pastinya. Seperti yang saya kutip dari dalamislam.com tentunya..😊😊

Berikut beberapa amalan puasa di bulan Syawal yang dianjurkan, antara lain :




1. Puasa 6 hari

Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh” (HR: Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
2. Puasa senin kamis

Usamah bin Zaid berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ »
“Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
“Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambertanya, “Apa dua hari tersebut?
Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah).
Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
3. Zakat fitrah

Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan di awal bulan Syawal adalah membayar zakat fitrah.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membayar zakat fitrah sebelum shalat ied, maka termasuk zakat fitrah yang diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah shalat ied maka termasuk sedekah biasa (bukan lagi dianggap zakat fitrah)“. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Sedekah

Allah Ta’ala berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

5. I’tikaf

I’tikaf bukan hanya dilakukan saat bulan Ramadhan tapi juga sangat baik dilakukan di setiap bulan, termasuk bulan Syawal. Allah ta’ala berfirman,
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.” (Q. S. Al Baqarah: 125).
Dari A’isyah, beliau menceritakan i’tikafnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian di pagi harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ada banyak kemah para istrinya. Beliau bertanya: Apa-apaan ini? Setelah diberi tahu, beliau bersabda kepada para istrinya:
“Apakah kalian menganggap ini baik?” kemudian beliau tidak i’tikaf di bulan itu, dan beliau i’tikaf pada sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Abu Thayib abadi mengatakan,”I’tikaf beliau di bulan Syawal sebagai ganti (qadla) untuk i’tikaf bulan Ramadlan yang beliau tinggalkan…”(Aunul Ma’bud-syarah Abu Daud, 7/99)
6. Menyegerakan berbuka

Ketika melaksanakan puasa di bulan Syawal, kita tetap harus menyegerakan berbuka sebagaimana yang dilakukan do bulan Ramadhan.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).
7. Mengakhirkan sahur

Bukan hanya menyegerakan berbuka, kita juga dianjurkan untuk mengakhirkan sahut sebagaimana puasa di bulan Ramadhan juga. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Membaca Al-qur’an 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).
9. Menjaga sholat wajib

Allah berfirman,
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Artinya: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”(Q. S. Al Baqarah :258)
10. Menjaga sholat tahajud

Allah berfirman, “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (Q. S.  Ath-Thuur : 48-49)
11. Dzikir

Amalan lain yang baik dilakukan saat puasa di bulan Syawal adalah berdzikir. Sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan dzikir yang banyak. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”(Q. S. al-Ahzab: 41-42).
12. Silaturahmi 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus”. [Muttafaqun ‘alaihi].

13. Memaafkan

Allah berfirman,
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (Q. S. Ali Imran: 159)



Nah seperti itulah teman-teman semuanya yang dapat Gattot share kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya ya..😊😊😊
Sampai berjumpa di postingan Gattot selanjutnya ya, jangan pada bosen loh ya..😂😂 (ngarep) ..
BYE BYE...

Friday, June 08, 2018

Pacaran Menurut Islam


Assalamualaikum teman-teman semuanya...
Bagaimana kabarnya teman-teman semua nih ..??  Semoga selalu dalam lindungan Alloh swt ... Aaaamiiiin . .. .
Siapa yang masih puasa hari ini ...??  Angkat tangannya... ✋✋✋😀
Hayo siapa yang udeh bolong puasnya ...??  Angkat tangannya ✋✋✋😀
Yang udeh bolong jangan lupa ya untuk menggantinya 😊😊


Ketemu lagi nieh ya dengan aku teman-teman semuanya  di blog yang udeh kaya kuburan dan reot (kena angin  dikit aje langsung roboh dah ini) 😛😛 , jangan ampe bosen deh ya ma aku 😂😂
Kali ini saya akan membahas tentang "Pacaran Menurut Islam"




Sekarang ini bukanlah hal yang baru bagi kita mendengar atau mengetahui dan terkadang bahkan melihat pasangan remaja putera dan puteri dipinggir jalan, di cafe, restoran, jembatan, dan yang lebih mengherankan lagi terkadang mereka ditempat-tempat sepi loh teman-teman (kaya lagi uji nyali aje ye 😂😂). Mereka nampak begitu asyik mengumbar yang katanya disebut yang katanya mesra itu. Menunjukan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama lain dibalik sebuah jalinan hubungan yang bernama  pacaran.

Tidak segan berdua-duan baik ditempat umum bahkan ditempat yang jauh dari keramaian. Padahal, Rasululloh SAW bersabda, yang artinya :

"Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya." ( H.R. Muslim)

Ternyata kita salah jika hanya menyebut para remaja saja yang berbuat demikian, karena orang dewasa pun juga sangat banyak yang melakukannya. Sedihnya, budaya pacaran sudah menancapkan akarnya pada anak-anak belia yang masih duduk dibangku sekolah dasar berseragam merah dan putih. Sungguh sangat miris sekali ya teman-teman...😭😭

Sebetulnya, budaya pacaran itu adalah budaya asing (sama kaya ultah tiup lilin noh 😂) yang masuk ke Indonesia akibat daripada globalisasi. Karena filter yang kurang, akhirnya banyak sekali yang ikut terjerumus dalam budaya tersebut. Padahal, harusnya diketahui bahwa pacaran tidak ain adalah perbuatan dosa yang ujungnya akan mendekati kepada zina yang merupakan dosa besar.


Hukum Pacaran Dalam Islam


Tidak pernah dibenarkan adanya hubungan pacaran dalam Islam. Justru sebaliknya, Islam melarang adanya pacaran diantara mereka yang bukan mukhrim, karena dapat menimbulkan berbagai fitnah dan dosa. Dalam Islam, pacaran adalah haram. Oleh sebab itu, Islam mengatur hubungan antara lelaki dan perempuan dalam dua hal, yakni:


  • Hubungan Mahram
Yang dimaksud hubungan mahram, seperti antara ayah dan anak perempuannya, kakak laki-laki dengan adik perempuannya atau sebaliknya. Oleh karena yang mahram berarti sah-sah saja untuk berduaan (dalam artian baik) dengan lawan jenis.

Sebab, dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 23 disebutkan bahwa mahram (yang tidak boleh dinikahi) daripada seorang laki-laki adalah ibu, nenek, saudara perempuan (kandung maupun se-ayah), bibi (dari ibu maupun ayah), keponakan (dari saudara kandung maupun sebapak), anak perempuan (anak kandung maupun tiri), ibu susu, saudara sepersusuan, ibu mertua, dan menantu peremuan. Dalam hubungan yang mahram, wanita tidak boleh tidak memakai jilbab tapi bukan mempertontonkan  auratnya.
  • Hubungan Non-Mahram
Salain daripada mahram, artinya laki-laki dibolehkan untuk menikahi perempuan tersebut. Namun, terdapat larangan baginya jika berdua-duaan, melihat langsung, atau bersentuhan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Untuk perempuan, harus menggunakan jilbab dan menutup seluruh auratnya jika berada disekitar laki-laki yang bukan mahramnya tersebut.


Bahaya Pacaran Dalam Agama Islam


Islam melarang pacaran bukan tanpa sebab. Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.

1. Mendekati Zina
Ini merupakan bahaya pasti yang disebabkan oleh pacaran. Laki-laki diharuskan menjaga pandangannya dari perempuan, dan perempuan pun harus sadar diri akan keberadaannya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Hadist dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, mengatakan:

"Rasululloh SAW berkata kepada Ali: Hai Ali, janganlah ikut pandangan pertama dengan pandangan kedua. Karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan) dan pandangan kedua tidak untukmu (tidak dimaafkan)." (H. R. Abu Dawud).

Bahkan, jika ada yang mengaku pacaran dalam jarak jauh atau yang lebih dikenal LDR (long distance relationship) sama saja perkaranya. Zina bukan berarti bertemu lantas melakukan hubungan intim tanpa ada ikatan pernikahan . Bahkan ketika si laki-laki mengirimkan pesan pendek kepada si perempuan, itu juga mendekati zina.

Bahkan, bisa jadi sudah termasuk dalam zina hati dan fikiran. Memikirkan betapa bahagianya saat mengirimkan pesan tersebut sambil membayangkan wajah satu sama lain, bertambah lagi dosanya.

2. Menghilangkan Konsentrasi
Ada yang bilang pacaran itu bisa menjadi penyemangat untuk belajar dan bekerja? Sungguh sangat salah pemikiran yang demikian. Nyatanya, pacaran itu hanya menguras otak dan membuyarkan konsentrasi. Fokus belajar justru hilang dan pekerjaan jadi terabaikan. Pacaran itu tidak mudah, sebab melibatkan dua kepala, bahkan bisa tiga, empat, dan seterusnya, dengan prioritas utama adalah "bagaimana-caranya-membahagiakan-si-pacar".

Akibatnya, berbagai cara dilakukan hanya demi membuat senang satu sama lain. Rela meninggalkan pekerjaan dan membuang waktu belajar hanya menemani sang pacar berjalan-jalan. Jika suatu saat terjadi yang namanya perselisihan, justru akan memicu stres yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang.

Bahkan hanya dengan memikirkan si Pacar saja sudah banyak menyita waktu dan membuatnya terbuang secara sia-sia. Padahal, tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Alloh SWT dan hanya menumpuk dosa semata.

3. Penyebab Banyak Kerugian
Salah satu bagian daripada budaya pacaran itu adalah usahanya memberikan kebahagiaan kepada pasangan padahal tanpa ia sadari itu hanya sia-sia. Rela  menghabiskan waktu, uang dan harapan hanya demi seseorang yang bahkan belum tentu adalah jodohnya. Padahal, lebih baik jika waktu itu digunakan untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Alloh SWT.

Lalu, uang yang digunakan untuk pergi nonton film dibioskop, makan direstoran mewah, membeli ini itu untuk pacar, disedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah bahkan memberikan berkah kepada harta kita, sedangkan pacar? --Percayalah, senyum dari mereka yang menerima bantuan kita jauh lebih indah dibanding senyuman pacarmu loh. Belum lagi jika seluruh biaya yang dikeluarkan tak jarang bukan dari penghasilan sendiri, tetapi dari orang tua, hal ini sering terjadi pada masa remaja, bertembahlah beban orang tuamu nak.

Kalaupun dari hasil pendapatan sendiri, tetap saja tidak benar hubungan pacaran tersebut  karena jika memang seorang laki-laki itu bersungguh-sungguh, ia tidak akan datang kerumah hanya untuk mengajak jalan wanitanya, tetapi lelaki yang serius akan datang kerumah wanitanya membawa orang tua/walinya dan melamar wanita yang dicintainya tersebut dihadapan orang tuanya.


4. Mengganggu Kehidupan Bermasyarakat
Orang yang berpacaran sering meresahkan masyarakat dan menimbulkan berbagai fitnah, terutama mereka yang sering berdua-duaan ditempat sepi, misalnya sebuah kost-kostan. Sering kita mendengar adanya penggerebekan kost mesum dan menemukan banyak pasangan yang tidak sah tertangkap. Didalam kehidupan bermasyarakat, ini benar-benar sangat merusak moral dan akan menjadi contoh yang teramat buruk bagi anak-anak yang melihatnya.

Nah teman-teman semuanya, itulah bahaya pacaran dalam agama Islam, untuk teman-teman jangan pada ngikutin trend ya, karena dosa loh 😊😊

Terkhusus bagi remaja yang sudah terjerumus dalam budaya pacaran tersebut, berikut adalah bahaya yang semestinya mereka dan orang tua ketahui agar segera bisa meninggalkan perilaku tersebut. Juga bagi remaja yang tidak melakukannya, agar semakin berhati-hati agar tidak terjerumus:


1. Mudah terjerumus ke perzinaan
Seringkali remaja akan menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan berpacaran yang sehat, katanya. Padahal, tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah. Bagaimanapun juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis adalah temannya.
Sehingga kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk dilakukan.
                                                            
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (H. R Bukhari).


2. Melemahkan iman
Sudah dari akarnya bahwa pacaran itu dosa. Setiap orang yang berbuat dosa, ada iblis yang menemaninya. Meniupkan berbagai rayuan agar orang itu semakin terjerumus dalam dosa. Iming-imingnya sangat banyak, padahal kesemuanya hanya pemuas nafsu belaka.  Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja terjerumus.
Akhirnya, banyak waktu dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta setengah mati, katanya. Sampai-sampai cinta pada Sang Pemilik Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah kekasih, namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah,  sungguh yang demikian  sudah menjadi orang yang tersesat.

3. Mengajarkan kepada kemunafikkan
Orang yang pacaran itu mengajarkan diri untuk menjadi munafik. Berbohong ini itu hanya demi membuat si pacar senang. Bahkan mengumbar janji-janji yang belum tentu bisa ditepati bahkan tak jarang aslinya hanya bualan semata. Berusaha menunjukkan sisi terbaik padahal dibelakangnya seling mencela.
Sering mengumbar rayuan romantis hanya agar si pacar tidak curiga. Tidak hanya dihadapan sang pacar, tapi juga akan melakukan hal yang sama di hadapan orang tua. Jadilah mereka sebagai pembohong yang luar biasa.

4. Mengurangi produktivitas dan minat belajar
Siapa bilang pacaran bisa meningkatkan semangat belajar? Coba pikirkan kembali ke dasarnya bahwasanya pacaran itu adalah dosa. Selama berpacaran, artinya Anda akan terus memupuk dosa sepanjang waktu. Dari tiap-tiap yang namanya dosa, tidak akan terdapat kebaikan di dalamnya.
Justru sebaliknya, waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar, justru lebih banyak dihabiskan bersama pacar. Uang pemberian orang tua yang semestinya dipakai untuk kepentingan pendidikan, malah dipakai untuk bersenang-senang. Zaman sekarang, dedikasi tinggi kepada pacar nampaknya adalah prioritas utama dibandingkan dengan diri sendiri.
Akhirnya, tak jarang banyak yang malas belajar, sering tidak mengerjakan tugas, kebanyakan berhayal, lalu ujung-ujungnya adalah keteteran dan tinggal kelas atau terlambat wisuda.

5. Menjadikan hidup boros
Seringkali memberikan ini itu kepada pacar bahkan lebih sering daripada apa yang dilakukan kepada orang tua sendiri. Padahal, apa yang diperoleh dari semua itu? Apakah dengan membelikan atau mentraktir sesuatu terhadap pacar maka artinya kita berinvestasi di dalam masa depan?
Justru sebaliknya, pacaran hanyalah penyebab kantong kering yang akan membuat kepala pusing hingga nanti ujung-ujungnya merengeklah pada orang tua untuk mendapat tambahan uang belanja sekaligus berpura-pura.
6. Pemicu tindak kriminal

Ini mengerikan. Ketika mendengar berita tentang remaja yang membunuh remaja lainnya hanya karena berebut pacar. Luar biasa. Katakanlah dengan kasar, bahwa mereka lebih rendah daripada hewan sekalipun.
Padahal, manusia memiliki akan, bukan? Apakah dengan menghilangkan nyawa orang lain, maka akan berjodoh dengan pacar yang diperebutkan? Yang ada, Anda akan berjodoh dengan iblis dan bersama-sama menghuni neraka.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, beliau memberikan saran seperti berikut;
“Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.” (H. R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).





Seperti itulah temen-temen pacaran menurut agama Islam, mau pacaran or kagak itu sih sebenarnya ada ditangan temen-temen semuanya ya..😊😊  Lebih baik sih jangan y teman-teman...😉😉 
mungkin cukup lah ya untuk hari ini yang di share ke temen-temen semuanya.. 😀😀 Letih, lelah, lesu, lemas, lapar dah haus dah mulai menyerang ini teman-teman, di tambah dah berasa kriting ini jari semua dah..😂😂

INGAT, PACARAN ITU DOSA...!!!!!!

Monday, June 04, 2018

PUASA DALAM ISLAM



Assalamualaikum wr.wb
Balik lagi nieh dengan aku,,jangan pada bosen y kawan ,,hehehehehe

Kali ini kembali saya kutip dari blog sebelah http://azisampih.blogspot.com  yang selalu memberikan pengetahuan kepada saya terutama tentang agama ya pastinya, mungkin karena awam (lebih tepatnya nakal kali y) 😀😀

Ok deh langsung aje ke pokok bahasan ya,,biar kagak mute-muter dulu ngomongnya.. 😂😅

Puasa/Saum bagi umat muslim adalah menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. dan dengan syarat tertentu untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Sebagaimana telah kita ketahui waktu wajib untuk melaksanaan puasa itu sendiri adalah selama bulan Ramadhan. Biasanya telah ada penanggalan yang tepat untuk menerapkan waktu yang tepat pula. Namun seandainya tidak ada fasilitas yang dapat menentukan secara tepat, bisa juga melihat jam ataupun dengan melihat posisi matahari, atau mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Kementrian Agama, yang biasanya selalu dimuat di surat kabar, baik media cetak maupun media elektronik.


Sementara untuk syarat wajib puasa adalah seperti berikut :
1- Syarat wajib puasa: islam
.Orang yang tidak Islam tidak wajib puasa. Ketika di dunia, orang kafir tidak dituntut melakukan puasa karena puasanya tidak sah. Namun di akhirat, ia dihukum karena kemampuan dia mengerjakan ibadah tersebut dengan masuk Islam. (Lihat Al Iqna’, 1: 204 dan 404)
2- Syarat wajib puasa: baligh
Puasa tidak diwajibkan bagi anak kecil. Sedangkan bagi anak yang sudah tamyiz masih sah puasanya. Selain itu, di bawah tamyiz, tidak sah puasanya. Demikian dijelaskan dalam Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 551.
Muhammad Al Khotib berkata, “Diperintahkan puasa bagi anak usia tujuh tahun ketika sudah mampu. Ketika usia sepuluh tahun tidak mampu puasa, maka ia dipukul.” (Al Iqna’, 1: 404).
Ada beberapa tanda baligh yang terdapat pada laki-laki dan perempuan:
  1. ihtilam (keluarnya mani ketika sadar atau tertidur).
  2. tumbuhnya bulu kemaluan. Namun ulama Syafi’iyah menganggap tanda ini adalah khusus untuk anak orang kafir atau orang yang tidak diketahui keislamannya, bukan tanda pada muslim dan muslimah.
Tanda yang khusus pada wanita: (1) datang haidh, dan (2) hamil.
Jika tanda-tanda di atas tidak didapati, maka dipakai patokan umur. Menurut ulama Syafi’iyah, patokan umur yang dikatakan baligh adalah 15 tahun. (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 8: 188-192).
Yang dimaksud tamyiz adalah bisa mengenal baik dan buruk atau bisa mengenal mana yang manfaat dan mudhorot (bahaya) setelah dikenalkan sebelumnya. Anak yang sudah tamyiz belum dikenai kewajiban syar’i seperti shalat, puasa atau haji. Akan tetapi jika ia melakukannya, ibadah tersebut sah. Bagi orang tua anak ini ketika usia tujuh tahun, ia perintahkan anaknya untuk shalat dan puasa. Jika ia meninggalkan ketika usia sepuluh tahun, maka boleh ditindak dengan dipukul. (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 14: 32-33).
3- Syarat wajib puasa: berakal
Orang yang gila, pingsan dan tidak sadarkan diri karena mabuk, maka tidak wajib puasa.
Jika seseorang hilang kesadaran ketika puasa, maka puasanya tidak sah. Namun jika hilang kesadaran lalu sadar di siang hari dan ia dapati waktu siang tersebut walau hanya sekejap, maka puasanya sah. Kecuali jika ia tidak sadarkan diri pada seluruh siang (mulai dari shubuh hingga tenggelam matahari), maka puasanya tidak sah. (Lihat Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 551-552).
Mengenai dalil syarat kedua dan ketiga yaitu baligh dan berakal adalah hadits,
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
Pena diangkat dari tiga orang: (1) orang yang tidur sampai ia terbangun, (2) anak kecil sampai ia ihtilam (keluar mani), (3) orang gila sampai ia berakal (sadar dari gilanya).” (HR. Abu Daud no. 4403, An Nasai no. 3432, Tirmidzi no. 1423, Ibnu Majah no. 2041. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
4- Syarat wajib puasa: mampu untuk berpuasa
Kemampuan yang dimaksud di sini adalah kemampuan syar’i dan fisik. Yang tidak mampu secara fisik seperti orang yang sakit berat atau berada dalam usia senja atau sakitnya tidak kunjung sembut, maka tidak wajib puasa. Sedangkan yang tidak mampu secara syar’i artinya oleh Islam untuk puasa seperti wanita haidh dan nifas. Lihat Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 552, dan Al Iqna’, 1: 404.

Bulan Ramadhan sendiri dalam kalender islam diperhitungkan dengan perputaran bulan yang amat jelas. Dengan demikian bisa di mengerti bahwa puasa di dalam Islam dapat berpindah pindah dari satu musim ke musim yang lain, dalam perputaran Empat musim. Suatu kali mungkin bulan Ramadhan jatuh pada musim hujan, lain kali mungkin di musim panas, atau juga di musim gugur dan musim semi.


Perubahan masa yang silih berganti dari puasa dalam Islam akan memberikan pelajaran spiritual tertentu pula. Ia pun akan memberikan pengalaman yang berubah ubah. Betapa tidak kadang kadang puasa datang pada musim hujan dan kadang kadang pada musim panas perubahan itu tentu akan memberikan ketahanan luar biasa pada kaum muslimin. Karena Puasa pada bulan Ramadhan itu wajib hukumnya bagi setiap umat muslim yang telah di bebani tanggung jawab penuh. muslim yang bagai mana pun ia mesti menjalankan ibadah puasa, yaitu cara mengosongkan diri dari berbagai makanan dan menahan diri dari hawa nafsu. Semuanya memperlihatkan tingginya jangkauan ajaran Islam dengan puasanya itu. Begitu pula, tidak mengheran kan kalau Ramadhan pada satu kali jatuh pada bulan juli pada tahun ini misalnya, sedangkan tahun depan mungkin jatuh pasda bulan juni.

Dengan semua itu, kaum muslimin telah mempunyai kemampuan yang amat kuat terhadap serangan musim, yang mana kesemua itu pun akan memberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri sikap dinamis yang akan mempertebal rasa kepercayaan dan keimanannya sebagai muslim. Semua itu merupakan suatu pelajaran yang amat sehat dan merupakan komponen dalam ajaran Islam. ( sumber dari berbagai media).


Cukup sekian dulu ya kawan-kawan yang bisa saya share tentang puasa, ya walaupun masih sangat-sangat belum lengkap 😂😂😂  dikarenakan jarinya rasanya udeh keriting semua ini😀😀😀 

Semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya ya,jangan lupa sahurnya  dan puasanya menjadi berkah,, aaaaammiiiin ...😊😊


Wednesday, March 14, 2012

100 Pemikir Utama Global

Majalah berpengaruh Foreign Policy baru saja mengeluarkan daftar "100 Pemikir Utama Global", memberikan sepuluh tempat bagi profesor, akademisi, politisi, banker, dan jurnalis Muslim.
Zahra Rahnavard, istri pemimpin oposisi Iran Mir Hossein Mousavi, berada di ranking ketiga dalam daftar itu, persis di bawah pemimpin US Federal Reserve Ben Bernanke yang terpilih karena mencegah runtuhnya perekonomian AS, dan Presiden Barack Obama karena mengubah peran Amerika di dunia.
Majalah itu menggambarkan Rahnavard sebagai otak di balik Revolusi Hijau Iran dan kampanye suaminya.
Dijuluki sebagai Michelle Obama-nya Iran, Rahnavard berkampanye untuk suaminya yang mencalonkan diri dalam pemilu presidensial bulan Juni lalu.
Pemegang gelar doktoral dalam ilmu politik, wanita berusia 64 tahun ini pernah menjabat sebagai penasihat Mohamed Khatami, presiden Iran dari tahun 1997 hingga 2005.
Rahnavard adalah peneliti Al Quran dan penulis beberapa buku tentang seni dan politik.
Seorang advokat hak-hak wanita, ia telah lama mengkampanyekan pemberdayaan ekonomi kaum wanita dan mengubah hukum Iran yang cenderung diskriminatif terhadap para wanita.
Sayyid Imam al Sharif, pemimpin spiritual kelompok militan jihad Mesir, berada di posisi ke-10 dalam daftar tahunan majalah tersebut.
"Ia menyusun Merasionalisasi Jihad di Mesir dan di Dunia, sebuah revisi lengkap dari dukungannya yang terdahulu terhadap perang relijius."
Imam, pendiri awal Al Qaeda bersama dengan rekan lamanya Ayman Al Zawahiri, menulis dua buku yang dianggap sebagai pondasi ideologis bagi jihad.
Namun di tahun 2007, ia mengakui di hadapan publik bahwa ia telah mengubah pemahamannya yang terdahulu, menyerukan untuk merasionalisasi jihad.
"Karyanya ini, yang telah menyebar ke seluruh lingkaran jihad, melemahkan legitimasi Al Qaeda dan kelompok-kelompok sejenis lainnya dengan menggunakan narasi teologis mereka sendiri," ujar majalah tersebut.
Ekonom Muslim Amerika Mohamed El Erian berada di peringkat ke-16 dalam daftar "100 Pemikir Utama Global".
"El Erian ikut memimpin salah satu perusahaan investasi paling sukses di dunia, Pimco, Pacific Investment Management Company, yang memiliki aset USD 842 miliar."
Seorang spesialis dalam pasar baru di IMF, ia menjadi kepala penegakan agama di Harvard sebelum bergabung dengan dunia bisnis.
Strategi investasinya dipuji membantu mengubah Pimco menjadi perusahaan investasi terbesar di dunia.
Mantan menteri keuangan Afghanistan Ashraf Ghani berada di ranking 20 untuk usahanya memberantas korupsi.
Majalah itu juga memasukkan mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim di posisi ke-32 atas perjuangan pro-demokrasinya.
Jurnalis terkenal, Fareed Zakaria, seorang Muslim Amerika keturunan India, berada di peringkat ke-37 karena mendefinisikan batas kekuasaan Amerika dan mengerahkan diskusi publik yang paling cerdas tentang hal itu.
Banker Bangladesh dan pemenang Nobel Muhammad Yunus berada di posisi ke-46 atas perannya memerangi kemiskinan.
Dijuluki "banker orang miskin", mantan profesor ekonomi ini dan bank Grameen-nya mendapat penghargaan Nobel atas upaya akar rumputnya untuk mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan.
Bank yang mentarget kaum wanita karena meyakini bahwa mereka lebih baik daripada laki-laki dalam mengelola keuangan keluarga ini menawarkan pinjaman kecil ke para peminjam miskin untuk membantu mereka membuka usaha.
Pemikir Muslim dari Swiss Tariq Ramadan berada di urutan ke-49 dalam daftar majalah itu. Disebutkan bahwa Ramadan mendedikasikan hidupnya untuk membuktikan bahwa Islam sesuai dengan kehidupan Barat.
"Ramadan ingin menyampaikan Islam yang sesuai dengan demokrasi Eropa (di mana ia tumbuh dan kini bertempat tinggal), salah satu advokat yang terlibat dalam realita politik dunia."
Seorang warga negara Swiss keturunan Mesir, Ramadan adalah salah satu pemikir terdepan Muslim di Eropa dan telah seringkali mengecam terorisme dan ekstremisme.
Ia juga seorang profesor Studi Islam di Universitas Oxford dan peneliti di Universitas Doshisha, Jepang.
Penulis 20 buku dan 700 artikel tentang Islam, ia dinobatkan oleh majalah Time sebagai salah satu dari 100 inovator abad 21 untuk kinerjanya dalam menciptakan Islam Eropa yang independen.
"Selama hidupnya, cucu pendiri Persaudaraan Muslim Hassan al Banna ini telah menjadi sebuah kontradiksi berjalan. Seorang intelektual Islam yang menganut demokrasi namun meyakini bahwa hukum relijius bersifat universal."
Penulis Pakistan Ahmed Rashid berada di posisi ke-51 untuk tulisannya tentang bahaya global di Asia Selatan.
Majalah itu juga memasukkan Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, di posisi ke- 61 karena menunjukkan bagaimana memimpin dengan efektif di tengah-tengah konflik. (rin/io)

Gemparkan Dunia Muslim, AS Larang Sholat

Dua narapidana Muslim yang ditahan di sebuah unit khusus di penjara federal di Terre Haute mengatakan mereka tidak diperbolehkan untuk shalat berjamaah sesering yang diperintahkan agama dan meminta hakim federal untuk meringankan batasan ibadah yang dikenakan oleh Biro Penjara.
Penjara di bagian barat Indiana itu menjadi tempat bagi beberapa narapidana keamanan tinggi, termasuk pejuang Taliban kelahiran Amerika John Walker Lindh, yang menjalani hukuman penjara 20 tahun atas tuduhan membantu Afghanistan dan sekarang pemerintah Taliban yang dinonaktifkan.
Perkara 16 Juni itu dikirim oleh American Civil Liberates Union of Indiana menantang pembatasan pelaksanaan ibadah Islam di Unit Komunikasi Management penjara, di mana ada sekitar 30 dari 40 narapidana yang merupakan Muslim.
Muslim diwajibkan untuk shalat lima kali sehari, tetapi perkara yang dibuat atas nama narapidana Enaam Arnaout dan T. Randall Royer, mengatakan narapidana di CMU diizinkan untuk shalat berjamaah  hanya satu jam seminggu. ACLU menyatakan bahwa hal itu melanggar hukum federal yang membatasi pemerintah melarang kegiatan keagamaan tanpa tujuan yang mendesak.
Perkara itu mengulang sebuah keluhan pada tahun 2007 yang memvonis Richard Reid bahwa ia menolak memberi akses shalat berjamaah di dalam penjara federal Supermax Florence, Colo.
Perkara Indiana merupakan salah satu dari dua yang telah dikirimkan oleh ACLU dalam minggu terakhir ini tentang kondisi di CMU. Perkara hukum lainnya mengklaim unit tersebut telah membuat dan menempatkan secara rahasia kebanyakan narapidana Muslim dalam penjara isolasi virtual.
Seorang juru bicara Departemen Kehakiman mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah mengikuti aturan federal dalam pembuatan unit khusus pada bulan November 2006. Dirancang untuk menjadi unit bagi tahanan yang membutuhkan tambahan keamanan, serta unit memonitor ketat kontak yang dilakukan narapidana dengan dunia luar.
Ken Falk, direktur hukum ACLU dari Indiana, mempertanyakan kebijakan yang memungkinkan para tahanan dari sel mereka untuk menonton televisi, bermain kartu atau terlibat dalam kegiatan kelompok lain tetapi membatasi kegiatan shalat jemaah selama satu jam pada hari Jumat.
"Itu berarti empat orang dapat duduk di sekitar meja bermain kartu atau berbicara mengenai permainan bola basket, tetapi mereka tidak dapat beribadah," ujar Falk.
Pengacara Lindh George Harris mengkonfirmasi pada hari Selasa, Lindh, seorang mualaf, ditahan di CMU. Dia menolak memberikan komentar mengenai perkara tersebut atau mengatakan apakah Lindh memiliki masalah mempraktekkan agamanya di penjara.
Tuntutan itu meminta Biro Penjara untuk mengembalikan shalat harian yang biasanya dilaksanakan di ruang serbaguna selama beberapa bulan setelah CMU dibuka.
Louay Safi, direktur pengembangan kepemimpinan dengan Islamic Society of North America (Masyarakat Islam Amerika Utara) yang berbasis di Plainfield, mengatakan umat Islam mencoba untuk shalat berjamaah bila memungkinkan.
"Nabi Muhammad berkata bahwa ada pahala yang jauh lebih besar bagi orang-orang yang shalat berjamaah daripada orang-orang yang berdoa secara individu," katanya.
Arnaout, 46, warga negara AS yang lahir Syria, menjalani 10 tahun hukuman penjara setelah mengakui persekongkolan pada tahun 2003 ia menggunakan donor pada  Benevolence International Foundation dan dialihkan sebagian uang kelompok militer di Bosnia dan Chechnya.
Royer, 36, mantan juru bicara untuk Muslim American Society, yang menjalani 20 tahun hukuman penjara atas partisipasinya dalam apa yang disebut oleh jaksa sebagai " jaringan jihad Virginia."
Kelompok itu menggunakan permainan paintball di tahun 2000 dan 2001 sebagai pelatihan militer sebagai persiapan untuk jihad terhadap bangsa yang dianggap kejam terhadap Islam, ujar jaksa.