loading...

Monday, June 04, 2018

PUASA DALAM ISLAM



Assalamualaikum wr.wb
Balik lagi nieh dengan aku,,jangan pada bosen y kawan ,,hehehehehe

Kali ini kembali saya kutip dari blog sebelah http://azisampih.blogspot.com  yang selalu memberikan pengetahuan kepada saya terutama tentang agama ya pastinya, mungkin karena awam (lebih tepatnya nakal kali y) 😀😀

Ok deh langsung aje ke pokok bahasan ya,,biar kagak mute-muter dulu ngomongnya.. 😂😅

Puasa/Saum bagi umat muslim adalah menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. dan dengan syarat tertentu untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Sebagaimana telah kita ketahui waktu wajib untuk melaksanaan puasa itu sendiri adalah selama bulan Ramadhan. Biasanya telah ada penanggalan yang tepat untuk menerapkan waktu yang tepat pula. Namun seandainya tidak ada fasilitas yang dapat menentukan secara tepat, bisa juga melihat jam ataupun dengan melihat posisi matahari, atau mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Kementrian Agama, yang biasanya selalu dimuat di surat kabar, baik media cetak maupun media elektronik.


Sementara untuk syarat wajib puasa adalah seperti berikut :
1- Syarat wajib puasa: islam
.Orang yang tidak Islam tidak wajib puasa. Ketika di dunia, orang kafir tidak dituntut melakukan puasa karena puasanya tidak sah. Namun di akhirat, ia dihukum karena kemampuan dia mengerjakan ibadah tersebut dengan masuk Islam. (Lihat Al Iqna’, 1: 204 dan 404)
2- Syarat wajib puasa: baligh
Puasa tidak diwajibkan bagi anak kecil. Sedangkan bagi anak yang sudah tamyiz masih sah puasanya. Selain itu, di bawah tamyiz, tidak sah puasanya. Demikian dijelaskan dalam Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 551.
Muhammad Al Khotib berkata, “Diperintahkan puasa bagi anak usia tujuh tahun ketika sudah mampu. Ketika usia sepuluh tahun tidak mampu puasa, maka ia dipukul.” (Al Iqna’, 1: 404).
Ada beberapa tanda baligh yang terdapat pada laki-laki dan perempuan:
  1. ihtilam (keluarnya mani ketika sadar atau tertidur).
  2. tumbuhnya bulu kemaluan. Namun ulama Syafi’iyah menganggap tanda ini adalah khusus untuk anak orang kafir atau orang yang tidak diketahui keislamannya, bukan tanda pada muslim dan muslimah.
Tanda yang khusus pada wanita: (1) datang haidh, dan (2) hamil.
Jika tanda-tanda di atas tidak didapati, maka dipakai patokan umur. Menurut ulama Syafi’iyah, patokan umur yang dikatakan baligh adalah 15 tahun. (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 8: 188-192).
Yang dimaksud tamyiz adalah bisa mengenal baik dan buruk atau bisa mengenal mana yang manfaat dan mudhorot (bahaya) setelah dikenalkan sebelumnya. Anak yang sudah tamyiz belum dikenai kewajiban syar’i seperti shalat, puasa atau haji. Akan tetapi jika ia melakukannya, ibadah tersebut sah. Bagi orang tua anak ini ketika usia tujuh tahun, ia perintahkan anaknya untuk shalat dan puasa. Jika ia meninggalkan ketika usia sepuluh tahun, maka boleh ditindak dengan dipukul. (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 14: 32-33).
3- Syarat wajib puasa: berakal
Orang yang gila, pingsan dan tidak sadarkan diri karena mabuk, maka tidak wajib puasa.
Jika seseorang hilang kesadaran ketika puasa, maka puasanya tidak sah. Namun jika hilang kesadaran lalu sadar di siang hari dan ia dapati waktu siang tersebut walau hanya sekejap, maka puasanya sah. Kecuali jika ia tidak sadarkan diri pada seluruh siang (mulai dari shubuh hingga tenggelam matahari), maka puasanya tidak sah. (Lihat Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 551-552).
Mengenai dalil syarat kedua dan ketiga yaitu baligh dan berakal adalah hadits,
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
Pena diangkat dari tiga orang: (1) orang yang tidur sampai ia terbangun, (2) anak kecil sampai ia ihtilam (keluar mani), (3) orang gila sampai ia berakal (sadar dari gilanya).” (HR. Abu Daud no. 4403, An Nasai no. 3432, Tirmidzi no. 1423, Ibnu Majah no. 2041. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
4- Syarat wajib puasa: mampu untuk berpuasa
Kemampuan yang dimaksud di sini adalah kemampuan syar’i dan fisik. Yang tidak mampu secara fisik seperti orang yang sakit berat atau berada dalam usia senja atau sakitnya tidak kunjung sembut, maka tidak wajib puasa. Sedangkan yang tidak mampu secara syar’i artinya oleh Islam untuk puasa seperti wanita haidh dan nifas. Lihat Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al Baijuri, 1: 552, dan Al Iqna’, 1: 404.

Bulan Ramadhan sendiri dalam kalender islam diperhitungkan dengan perputaran bulan yang amat jelas. Dengan demikian bisa di mengerti bahwa puasa di dalam Islam dapat berpindah pindah dari satu musim ke musim yang lain, dalam perputaran Empat musim. Suatu kali mungkin bulan Ramadhan jatuh pada musim hujan, lain kali mungkin di musim panas, atau juga di musim gugur dan musim semi.


Perubahan masa yang silih berganti dari puasa dalam Islam akan memberikan pelajaran spiritual tertentu pula. Ia pun akan memberikan pengalaman yang berubah ubah. Betapa tidak kadang kadang puasa datang pada musim hujan dan kadang kadang pada musim panas perubahan itu tentu akan memberikan ketahanan luar biasa pada kaum muslimin. Karena Puasa pada bulan Ramadhan itu wajib hukumnya bagi setiap umat muslim yang telah di bebani tanggung jawab penuh. muslim yang bagai mana pun ia mesti menjalankan ibadah puasa, yaitu cara mengosongkan diri dari berbagai makanan dan menahan diri dari hawa nafsu. Semuanya memperlihatkan tingginya jangkauan ajaran Islam dengan puasanya itu. Begitu pula, tidak mengheran kan kalau Ramadhan pada satu kali jatuh pada bulan juli pada tahun ini misalnya, sedangkan tahun depan mungkin jatuh pasda bulan juni.

Dengan semua itu, kaum muslimin telah mempunyai kemampuan yang amat kuat terhadap serangan musim, yang mana kesemua itu pun akan memberikan kemampuan untuk menyesuaikan diri sikap dinamis yang akan mempertebal rasa kepercayaan dan keimanannya sebagai muslim. Semua itu merupakan suatu pelajaran yang amat sehat dan merupakan komponen dalam ajaran Islam. ( sumber dari berbagai media).


Cukup sekian dulu ya kawan-kawan yang bisa saya share tentang puasa, ya walaupun masih sangat-sangat belum lengkap 😂😂😂  dikarenakan jarinya rasanya udeh keriting semua ini😀😀😀 

Semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya ya,jangan lupa sahurnya  dan puasanya menjadi berkah,, aaaaammiiiin ...😊😊


No comments:

Post a Comment