loading...

Thursday, July 05, 2018

Ternyata Susu Kental Manis Tidak Mengandung Susu



Siang teman-teman semuanya..😊😊
Apa kabarnya..? Semoga selalu sehat wal afiat ya..
Ketemu lagi nih dengan Gattot tentunya di gubug yang reot ini..hihihi
Suka minum susu kah teman-teman swmuanya..? Minum di pagi hari, atau saat malam hari..? Mau pagi hari ataupun malam hari tetep enak ko teman-teman dan manis pastinya (seperti Gattot lah ya)..wkwkwkwkwk

Kali ini Gattot akan share tentang susu nih teman-teman, susu yang kalian beli di minimarket, supermarket ataupun di warung dekat tempat tinggal teman-teman.
Pernahkah teman-teman bertanya-tanya, ko susu-nya bisa manis..? Terus kandungannya apa aja..? Pastinya pernah lah mempunyai pertanyaan seperti itu.
Seperti yang Gattot kutip dari m.klikdokter.com nih teman-teman tentang kandungan didalam susu yang kalian minum, berikut kutipannya :


Susu merupakan sumber nutrisi  yang penting bagi tubuh. Karena kaya akan kalsium, vitamin A, protein, fosfor, magnesium, serta vitamin D, susu pun menjadi  andalan untuk membantu proses pertumbuhan dan kesehatan tulang. Susu yang dikonsumsi masyarakat – dari bayi hingga dewasa – pun beragam. Mulai dari ASI, susu pasteurisasi, susu UHT, hingga susu kental manis. Nah, menurut pernyataan dari Badan Pengawas dan Obat Makanan (BPOM), susu kental manis yang selama ini beredar ternyata tidak mengandung padatan susu.

Dalam tabel yang dikeluarkan oleh BPOM, kandungan zat gizi dalam produk susu kental manis sendiri mengandung lemak susu sebesar minimal 8 persen, protein (Nx6,38) minimal sebesar 6,5 persen, dan tidak memiliki total padatan susu. Dilansir dari laman resmi BPOM, susu kental manis tidak diperuntukkan untuk minuman, melainkan sebagai pelengkap sajian. Ini karena kandungan gulanya bisa melebihi 50 persen.

Wah, ternyata susu kental manis tidak diperuntukan untuk minuman nih teman-teman, melainkan untuk pelengkap sajian. Ternyata karena kandungan gula pada susu kental manis bisa melebihi 50 persen nih teman-teman.

Sedangkan untuk produk susu yang disarankan untuk teman-teman komsumsi adalah susu evaporasi seperti susu UHT, susu pasteurisasi, susu steril, susu segar, dan susu skim. Jadi seperti itu teman-teman.


Larangan Yang Perlu Diperhatikan

Terkait polemik ini, BPOM mengeluarkan surat edaran tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya pada Mei 2018 lalu. Isinya adalah menegaskan perlunya melindungi konsumen dari informasi tidak benar dan menyesatkan. Label dan iklan produk susu kental dan analognya agar memperhatikan beberapa hal:

Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apa pun.
Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk susu kental dan analognya (kategori pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi. Produk susu lain, antara lain susu sapi/ susu yang dipasteurisasi/ susu yang disterilisasi/ susu formula/ susu pertumbuhan.
Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang anak-anak.
Produsen, importir, atau distributor produk susu kental manis dan analognya harus menyesuaikan dengan surat edaran tersebut paling lama enam bulan sejak ditetapkan. Untuk ke depannya, BPOM mengatakan bahwa susu kental manis dan analognya akan diatur penggunaannya hanya untuk sebagai pelengkap sajian.


Nah itulah teman-teman mengenai larangan yang BPOM keluarkan melalui surat edarannya.

Ternyata ada juga nih yang harus di lindungi teman-teman, yaitu anak-anak.
Seperti yang ibu dr.Nadia Octavia paparkan, “Susu kental manis ini sangat tidak cocok untuk bayi atau anak-anak karena susu jenis ini bukanlah susu jenis gizi seimbang, terlalu banyak mengandung kalori daripada zat gizinya. Walaupun mengandung protein dan kalsium, sebaiknya susu kental manis tidak dikonsumsi rutin sebagai sumber susu yang utama. Sebaiknya susu ini hanya diberikan sebagai pelengkap saja, misalnya sebagai tambahan makanan penutup seperti puding ”.


Jika teman-teman perhatikan, kini produk susu kental manis yang beredar di pasaran sudah mulai menyesuaikan diri dengan mengubah penampakan labelnya, yaitu dengan menghilangkan kata “susu” sehingga hanya tertulis “kental manis”.


Susu kental manis diketahui mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Kelebihan gula dan lemak pada anak dapat berdampak negatif bagi kesehatan anak, seperti memicu obesitas dan meningkatnya risiko penyakit diabetes sejak dini.

“Dalam jangka pendek, pemberian susu kental manis yang terlalu sering pada usia anak yang terlalu kecil dapat menyebabkan anak batuk, terutama saat tidur. Ini bisa terjadi karena kandungan gula dan lemak yang tinggi pada susu kental manis akan meninggalkan lendir di tenggorokan anak, sehingga akan mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan refleks batuk,” dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, menambahkan.

Karena faktanya susu kental manis ternyata tidak mengandung susu, bijaklah dalam mengonsumsinya. Susu kental manis tidak seharusnya disajikan untuk minuman, melainkan hanya untuk pelengkap sajian. Jika ingin mengonsumsi susu, pilihlah yang direkomendasikan seperti susu UHT, susu pasteurisasi, susu steril, susu segar, dan susu skim. Jika ingin memberikan susu kepada anak, pilihlah yang berkualitas baik, yang sesuai dengan usia dan kondisi anak. Pastikan juga porsi yang diberikan tidak berlebihan.


Sekarang teman-teman sudah tahu kan..?
Teman-teman semuanya harus lebih cermat lagi dalam memilih produk-produk susu yang dikonsumsi ya.
Semoga bermanfaat buat teman-teman semuanya,, BYE BYE...