Selamat malam semuanya..
Apa kabarnya nih..?
Balik lagi bersama Gattot tentunya, pasti pada kangen ya sama Gattot ..wkwkwkkwkwk
Mohon maaf beberapa hari ini Gattot kagak share hal apa pun ke temen-temen, dikarenakan deadline tugas akhir..hihihihi
Ok, langsung saja ke inti permasalahannya lah, dah bingung buat mikir kata-katanya..wkwkwkkwk
Pasti diantara temen-temen semuanya pernah melihat sebuah fenomena alam yang terjadi bukan..?
Nah, Pada malam nanti, tepatnya tanggal 28 Juli 2018 Menurut keterangan yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan di lansir dari https://www.bbc.com/indonesia/ gerhana mulai pada pukul 00:13 WIB.
Gerhana total mulai pukul 02:29 WIB dengan puncak gerhana pada 03:21 WIB.
Gerhana total berakhir pada 04:13 dan keseluruhan proses gerhana selesai pada 06:30 WIB.
Ini akan menjadi gerhana bulan terlama pada abad ke-21, menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Dan jika beruntung, temen- temen dapat melihatnya selama satu jam 43 menit.
Apa Sih Gerhana Bulan Total Itu?
Seperti yang sudah temen-temen pelajari di waktu Sekolah Dasar, jika gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan pada satu garis lurus. Ini berarti Bumi langsung berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya matahari terhambat.
Gerhana kemudian terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi.
Dalam berbagai tahapan berbeda, gejala astronomi ini akan terjadi selama tiga jam dan 55 menit.
Mengapa Bisa Berlangsung Lama?
Ini karena Bulan bergerak melewati bayangan tengah Bumi. Ini adalah titik bayangan yang paling lebar, kata Tim O'Brien, guru besar astrofisika di Universitas Manchester, Inggris.
Yang tak kalah menarik, gerhana bertepatan dengan gejala alam yang disebut 'prosesi planet' yang membuat warga di Bumi bisa melihat Planet Venus, Jupiter, Saturnus, dan Mars.
Secara khusus, Mars akan terlihat lebih terang dan lebih besar saat bayangan Bumi menimpa Bulan.
Mengapa Bisa Dinamakan Bulan Merah Darah?
Pada malam saat gerhana bulan terjadi, juga akan muncul gejala "blood moon", nama yang diberikan karena warna merahnya.
Hal ini terjadi karena pengaruh visual ketika cahaya matahari tersaring ke dalam atmosfir dan warna merah serta jingga terproyeksikan ke Bulan.
Selain itu, selama gerhana tanggal 28 Juli, Bulan akan berada pada "puncaknya", yaitu di titik terjauh dari Bumi.
Dimana Dan Kapan Bisa Melihatnya?
Gerhana tanggal 28 Juli akan terlihat penuh di Indonesia pada Sabtu dini hari.
Selain itu, sebagian besar Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Australia juga bisa menyaksikannya. Pada dasarnya kebanyakan tempat di dunia, kecuali Amerika Utara.
Temen-temen tidak memerlukan teleskop untuk menyaksikannya, tetapi teropong yang baik tentu akan membantu.
Jika Anda berada di tempat di mana Anda bisa melihatnya, temen-temen seharusnya bisa menyaksikan saat Bulan bergerak naik, di titik tertinggi pada pukul 20:21 GMT (Sabtu, 03:21 WIB).
Dimana Yang Akan Mendapatkan Penampakan Terbaik?
Tempat terbaik untuk menikmati gejala ini adalah di setengah bagian Afrika Timur, Timur Tengah dan Asia Tengah.
Gerhana tidak bisa dilihat di berbagai daerah Amerika Tengah dan Utara.
Di Amerika Selatan, gerhana hanya bisa dilihat sebagian di bagian timur, di kota-kota seperti Buenos Aires, Montevideo, Sao Paulo dan Rio de Janeiro.
Di kota-kota tersebut dan tempat-tempat lain di sekitarnya, gerhana akan terlihat saat Bulan keluar di atas khatulistiwa, garis dimana permukaan Bumi dan langit sepertinya bertemu.
Gerhana penumbral akan terlihat, yaitu bayangan akan terproyeksi pada bulan tanpa menutupi semua cahaya.
Di Inggris, temen-temen tidak akan bisa menyaksikan dari permulaan, karena Bulan masih berada di bawah khatulistiwa.
Jangan sampe kelupaan ya temen-temen semuanya tuk menyaksikan fenomena alam yang akan terjadi semalam.
Sampe ketemu dipost-post selanjutnya ya..
Semoga bermanfaat, bye bye...
Apa kabarnya nih..?
Balik lagi bersama Gattot tentunya, pasti pada kangen ya sama Gattot ..wkwkwkkwkwk
Mohon maaf beberapa hari ini Gattot kagak share hal apa pun ke temen-temen, dikarenakan deadline tugas akhir..hihihihi
Ok, langsung saja ke inti permasalahannya lah, dah bingung buat mikir kata-katanya..wkwkwkkwk
Pasti diantara temen-temen semuanya pernah melihat sebuah fenomena alam yang terjadi bukan..?
Nah, Pada malam nanti, tepatnya tanggal 28 Juli 2018 Menurut keterangan yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan di lansir dari https://www.bbc.com/indonesia/ gerhana mulai pada pukul 00:13 WIB.
Gerhana total mulai pukul 02:29 WIB dengan puncak gerhana pada 03:21 WIB.
Gerhana total berakhir pada 04:13 dan keseluruhan proses gerhana selesai pada 06:30 WIB.
Ini akan menjadi gerhana bulan terlama pada abad ke-21, menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Dan jika beruntung, temen- temen dapat melihatnya selama satu jam 43 menit.
Apa Sih Gerhana Bulan Total Itu?
Seperti yang sudah temen-temen pelajari di waktu Sekolah Dasar, jika gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan pada satu garis lurus. Ini berarti Bumi langsung berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya matahari terhambat.
Gerhana kemudian terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi.
Dalam berbagai tahapan berbeda, gejala astronomi ini akan terjadi selama tiga jam dan 55 menit.
Mengapa Bisa Berlangsung Lama?
Ini karena Bulan bergerak melewati bayangan tengah Bumi. Ini adalah titik bayangan yang paling lebar, kata Tim O'Brien, guru besar astrofisika di Universitas Manchester, Inggris.
Yang tak kalah menarik, gerhana bertepatan dengan gejala alam yang disebut 'prosesi planet' yang membuat warga di Bumi bisa melihat Planet Venus, Jupiter, Saturnus, dan Mars.
Secara khusus, Mars akan terlihat lebih terang dan lebih besar saat bayangan Bumi menimpa Bulan.
Mengapa Bisa Dinamakan Bulan Merah Darah?
Pada malam saat gerhana bulan terjadi, juga akan muncul gejala "blood moon", nama yang diberikan karena warna merahnya.
Hal ini terjadi karena pengaruh visual ketika cahaya matahari tersaring ke dalam atmosfir dan warna merah serta jingga terproyeksikan ke Bulan.
Selain itu, selama gerhana tanggal 28 Juli, Bulan akan berada pada "puncaknya", yaitu di titik terjauh dari Bumi.
Dimana Dan Kapan Bisa Melihatnya?
Gerhana tanggal 28 Juli akan terlihat penuh di Indonesia pada Sabtu dini hari.
Selain itu, sebagian besar Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Australia juga bisa menyaksikannya. Pada dasarnya kebanyakan tempat di dunia, kecuali Amerika Utara.
Temen-temen tidak memerlukan teleskop untuk menyaksikannya, tetapi teropong yang baik tentu akan membantu.
Jika Anda berada di tempat di mana Anda bisa melihatnya, temen-temen seharusnya bisa menyaksikan saat Bulan bergerak naik, di titik tertinggi pada pukul 20:21 GMT (Sabtu, 03:21 WIB).
Dimana Yang Akan Mendapatkan Penampakan Terbaik?
Tempat terbaik untuk menikmati gejala ini adalah di setengah bagian Afrika Timur, Timur Tengah dan Asia Tengah.
Gerhana tidak bisa dilihat di berbagai daerah Amerika Tengah dan Utara.
Di Amerika Selatan, gerhana hanya bisa dilihat sebagian di bagian timur, di kota-kota seperti Buenos Aires, Montevideo, Sao Paulo dan Rio de Janeiro.
Di kota-kota tersebut dan tempat-tempat lain di sekitarnya, gerhana akan terlihat saat Bulan keluar di atas khatulistiwa, garis dimana permukaan Bumi dan langit sepertinya bertemu.
Gerhana penumbral akan terlihat, yaitu bayangan akan terproyeksi pada bulan tanpa menutupi semua cahaya.
Di Inggris, temen-temen tidak akan bisa menyaksikan dari permulaan, karena Bulan masih berada di bawah khatulistiwa.
Jangan sampe kelupaan ya temen-temen semuanya tuk menyaksikan fenomena alam yang akan terjadi semalam.
Sampe ketemu dipost-post selanjutnya ya..
Semoga bermanfaat, bye bye...