Assalamualaikum teman-teman..😊😊
Minal aidzin wal faidzin mohon maf lahir dan batin ya teman-teman semuanya..😊😊
Setelah berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, akhirnya pada hari Jum'at tanggal 15 bulan Juni tahun 2018, ditetapkan sebagai 1 Syawal dalam kalender Islam oleh Kementrian Agama.
Hore, hore, hore, dapet THR. 😂😂😂
Bagi anak-anak ya mugkin tujuan utamanya itu ya 😂😂, namun bagi orang dewasa tentunya sedih jika harus berpisah dengan bulan Ramadhan.
Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah meneruskan banyak amalan di bulan Syawal, keistimewaan bulan Ramadhan bukan harus berhenti begitu saja, kita masih harus mengerjakan banyak amalan lain di bulan Syawal pastinya. Seperti yang saya kutip dari dalamislam.com tentunya..😊😊
Berikut beberapa amalan puasa di bulan Syawal yang dianjurkan, antara lain :
1. Puasa 6 hari
Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan
lalu diiringinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, berarti ia telah
berpuasa setahun penuh” (HR: Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu
Majah)
2. Puasa senin kamis
Usamah bin Zaid berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ
تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ
إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ
يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ
فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى
وَأَنَا صَائِمٌ »
“Aku berkata pada Rasul –shallallahu
‘alaihi wa sallam-,
“Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa
sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga
terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali
dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallambertanya, “Apa dua hari tersebut?”
Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.”
Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan
pada Rabb semesta alam (pada Allah).
Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan
sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR.
An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad
hadits ini hasan).
3. Zakat fitrah
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan di
awal bulan Syawal adalah membayar zakat fitrah.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa
yang membayar zakat fitrah sebelum shalat ied, maka termasuk zakat fitrah yang
diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah shalat ied maka termasuk
sedekah biasa (bukan lagi dianggap zakat fitrah)“. (HR. Bukhari dan
Muslim)
4. Sedekah
Allah Ta’ala berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)
5. I’tikaf
I’tikaf bukan hanya dilakukan saat bulan Ramadhan tapi juga sangat baik
dilakukan di setiap bulan, termasuk bulan Syawal. Allah ta’ala berfirman,
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ
لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah
rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang
sujud.” (Q. S. Al Baqarah: 125).
Dari A’isyah, beliau menceritakan i’tikafnya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian di pagi harinya, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melihat ada banyak kemah para istrinya. Beliau
bertanya: Apa-apaan ini? Setelah diberi tahu, beliau bersabda kepada para
istrinya:
“Apakah kalian menganggap ini baik?” kemudian beliau tidak i’tikaf di bulan
itu, dan beliau i’tikaf pada sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Al Bukhari
& Muslim)
Abu Thayib abadi mengatakan,”I’tikaf beliau di bulan Syawal sebagai ganti
(qadla) untuk i’tikaf bulan Ramadlan yang beliau tinggalkan…”(Aunul
Ma’bud-syarah Abu Daud, 7/99)
6. Menyegerakan berbuka
Ketika melaksanakan puasa di bulan Syawal, kita tetap
harus menyegerakan berbuka sebagaimana yang dilakukan do bulan Ramadhan.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam
kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).
7. Mengakhirkan sahur
Bukan hanya menyegerakan berbuka, kita juga dianjurkan untuk mengakhirkan
sahut sebagaimana puasa di bulan Ramadhan juga. Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ
قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟
قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak
antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan
Muslim)
8. Membaca Al-qur’an
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ
بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ
حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan.
Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam
miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim
satu huruf” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).
9. Menjaga sholat wajib
Allah berfirman,
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ
ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Artinya: “Peliharalah semua shalat(mu),
dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu)
dengan khusyu’.”(Q. S. Al Baqarah :258)
10. Menjaga sholat tahajud
Allah berfirman, “Dan bersabarlah
dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam
penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun
berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan
waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (Q. S. Ath-Thuur :
48-49)
11. Dzikir
Amalan lain yang baik dilakukan saat puasa di
bulan Syawal adalah berdzikir. Sebagaimana firman Allah, “Hai
orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan dzikir yang banyak. Dan
bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”(Q. S. al-Ahzab: 41-42).
12. Silaturahmi
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ
الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“Orang yang menyambung silaturahmi itu,
bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang
menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan
yang sudah terputus”. [Muttafaqun ‘alaihi].
13. Memaafkan
Allah berfirman,
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah,
kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu,
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. (Q. S. Ali Imran: 159)
Nah seperti itulah teman-teman semuanya yang dapat Gattot share kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya ya..😊😊😊
Sampai berjumpa di postingan Gattot selanjutnya ya, jangan pada bosen loh ya..😂😂 (ngarep) ..
BYE BYE...