loading...
Showing posts with label umum. Show all posts
Showing posts with label umum. Show all posts

Monday, March 26, 2012

Aburizal Bakrie Dukung SBY Untuk Naikkan BBM Jadi Rp 6.000

Jakarta - Meskipun Bambang Soesatyo sebagai kader Golkar menyatakan menolak dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, namun tidak demikian dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang dengan tegas menyetujui kenaikan harga BBM bersubsidi.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis yang juga politisi Golkar kepada detikFinance, Sabtu (24/3/2012).

"Saya kira Ical (Aburizal Bakrie) dengan tegas menyatakan bahwa Golkar setuju harga BBM naik. Bahkan agar tidak dinaik-naikkan lagi dalam waktu yang cukup lama. Golkar usulkan Rp 2.000 kenaikannya," jelas Harry.

Namun, yang menjadi masalah bagi Golkar adalah soal paket kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang ada bantuan langsung tunai (BLT) di dalamnya.

Menurut Harry, Golkar hanya menghendaki BLSM diberikan kepada 30 juta penduduk miskin sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bukan kepada 74 juta penduduk seperti usulan pemerintah.

"Itu usul mengada-ada, seolah-olah untuk cari simpati saja, sehingga terkesan anggaran hanya digunakan untuk politik simpati. Itu bertentangan dengan prinsip budget bahwa anggaran harus selamanya membela orang dan daerah tidak mampu. Ada atau tidak ada kenaikan harga BBM!" tegas Harry.

Saat ini pemerintah dan DPR terus melakukan rapat penentuan kenaikan harga BBM subsidi Rp 1.500 menjadi Rp 6.000 per liter yang rencananya akan dilakukan 1 April 2012. Apakah rencana ini jadi?



sumber : detik.com

Monday, March 19, 2012

Fobia Paling Umum Di dunia

      Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi
sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu
sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman
sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang
pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang
pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu
jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau
tikus. Sementara dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut
menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun
menakutkan.

      Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa
takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek
Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi
adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang
disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan
perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan
oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan
sebagainya.Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan
memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut
dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis)
yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia
secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan
fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan
akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah
sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap
subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun
terlihat sepele, "pola" respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk
merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari
jenis jenis hambatan sukses lainnya.


     INILAH BEBERAPA FOBIA PALING UMUM YANG TERJADI DI DUNIA        :


OPHIDIOPHOBIA

Rasa takut pada ular. Jenis fobia paling umum yang di alami oleh banyak orang yang berusia sangat tua. Menurut penelitian, rasa takut yang ekstrim terhadap ular, menjadi bagian dalam sejarah evolusi manusia. Banyak orang yang takut ular, tetapi beberapa orang mengalami gejala kecemasan berat hanya mereka berfikir tentang ular.

ARACHNOPHOBIA

Rasa takut pada laba-laba. Seperti halnya takut terhadap ular, rasa takut berlebih terhadap laba-laba juga termasuk fobia umum. Baisanya, fobia ini menimpa kaum wanita empat kali lebih banyak dari pada pria.

ACROPHOBIA

Rasa takut pada ketinggian. Acrophobia berkaitan erat dengan fobia lainnya, termasuk takut jatuh. Kebanyakan orang dengan acrophobia aktif menghindari pergi ke tempat-tempat yang tinggi, yang dapat memicu kecemasan yang parah dan gejala psikologis dan fisiologis tidak menyenangkan.

AEROPHOBIA

Rasa takut pada penerbangan. Aerophobia cenderung memicu kecemasan berat dan perasaan gugup dan panik. Duduk di sebuah pesawat bisa cukup untuk memicu aerophobia bagi beberapa orang.

CLAUSTROPHOBIA

Rasa taku pada ruangan yang tertutup. Biasanya orang mengembangkan rasa takut ini sebagai hasil dari
perasaan terperangkap atau terjebak.

CYNOPOBIA

Rasa takut pada anjing. Fobia ini hampir selalu di kaitkan dengan pengalaman negative di masa lalu, misalnya jika seorang anak di serang oleh anjing, karena pernah di gigit atau melihat orang lain di gigit anjing.

DENTOPHOBIA

Rasa takut pada dokter gigi. Rasa takut ini sangat umum dan banyak orang mengalami kecemasan ketika dihadapkan dengan kunjungan ke dokter gigi. Beberapa orang memiliki rasa takut yang parah dengan dokter gigi dan mereka menghindari melihat dokter gigi.

NYCTOPHOBIA

Disebut juga SCOTOPHOBIA. Sebagaian besar fobia ini takut akan kegelapan yang berkembang pada masa kanak-kanak. Banyak orang tumbuh dari ketakutan mereka dari kegelapan, tetapi dapat bertahan dalam beberapa orang dewasa. Sebuah fobia pada kegelapan dapat mempengaruhi tidur seseorang dan kebiasaan sosial.

ASTRAPHOBIA

Rasa takut pada petir. Bagi orang normal saja suar petir yang menggelegar sudah cukup membuat takut, apalagi dengan orang yang fobia terhadap suara petir. Orang fobia petir akan sangat tersiksa jika musim hujan datang yang disertai dengan petir.

NECROPHOBIA

Necrophobia adalah ketakutan akan sekarat atau orang mati. Kebanyakan orang tidak suka membayangkan kematian tetapi beberapa orang memiliki ketakutan yang mendalam akan hal ini.

Tuesday, March 13, 2012

Kantong Mata Pak Beye yang Membesar...

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato saat meresmikan gedung kantor Tempo Scan Tower di Jakarta, Rabu (7/3/2012) pagi. Pada wajah Presiden, utamanya pada sisi kanan, terlihat ada lepitan kantong mata yang mencolok.





















JAKARTA,  — Ada yang menarik perhatian para jurnalis Istana Kepresidenan ketika menyaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan gedung kantor Tempo Scan Tower di Jakarta, Rabu (7/3/2012) pagi. Kali ini tak terkait dengan materi pidato Kepala Negara yang kerap disapa Pak Beye, tetapi kantong matanya yang terlihat semakin membesar.

Pada wajah Presiden, utamanya di sisi kanan, terlihat ada lipatan yang mencolok. Sementara itu, pada sisi wajah bagian kiri Presiden, terlihat ada lipatan lainnya. Namun, lipatan itu tak terlalu mencolok.

Ketua Tim Dokter Kepresidenan Brigadir Jenderal Aris Wibudi mengatakan, Presiden dalam kondisi sehat. "Kalau ada sesuatu, pasti saya akan berada di dekat Presiden," kata dokter Aris kepada wartawan, Rabu.

Tidak jelas apa penyebab adanya lipatan yang terlihat mencolok pada wajah Presiden. Dokter Aris memilih tak berkomentar soal lipatan di wajah Presiden.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan, Presiden sering bangun pada malam hari. Daniel mengatakan, Presiden kerap membaca, merenung, dan memikirkan berbagai permasalahan bangsa.




sumber : kompas

Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Tiga Negara Senilai Rp 113 Miliar


Petugas menunjukkan barang bukti narkotika jaringan internasional (Belanda, Cina, Malaysia) di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/3/2012). Semua barang bukti ini merupakan hasil dari pengungkapan tiga kasus narkotika yang berbeda. Pihak kepolisian berhasil menyita 350.000 butir ekstasi, 1 kilogram lebih sabu, dan 11,5 gram ketamine dengan total omzet mencapai lebih dari Rp 100 miliar.








JAKARTA, - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan internasional narkoba jenis ekstasi di empat negara yakni Belanda, Cina, Malaysia, dan Indonesia. Polisi pun berhasil menyita 350.000 butir ekstasi dan 200 gram sabu dari pengedar yang nilainya mencapai lebih dari Rp 113 miliar.
"Dalam waktu 2-3 bulan ini, kepolisian akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap pengedar narkoba jaringan internasional dari Belanda, Cina, dan Malaysia, masuk ke Indonesia sampai di Jakarta," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (13/3/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto menjelaskan, sekitar tiga bulan lalu, polisi mengendus aksi jaringan ini. Polisi kemudian membuntuti orang-orang yang diduga masuk jaringan yang sudah dari tahun 2009 ini beraksi di Jakarta. Akhirnya pada Kamis (1/3/2012), polisi berhasil menangkap dua tersangka yakni BS alias RTJ dan SA alias AL alias TN di rumahnya masing-masing.

Di rumah BS di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, polisi menyita barang bukti berupa 41.000 butir ekstasi dan 200 gram sabu. Sementara di rumah SA di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, polisi menemukan 91.000 butir ekstasi. Semua ekstasi itu sudah terbungkus rapi dalam plastik bening berukuran besar dengan logo-logo di permukaannya seperti logo Crowne, Superman, dan Chanel.

Dari penangkapan ini, polisi kemudian mengetahui bahwa barang bukti sabu merupakan produk lokal buatan Indonesia. Tetapi, ratusan ribu pil ekstasi yang ditemukan ternyata berasal dari Belanda. "Jadi dari Belanda melalui Cina kemudian ke Malaysia dimasukkan ke Indonesia melalui jalur pantai sampai akhirnya tiba di Jakarta menggunakan jalur darat," papar Rikwanto.

Ekstasi itu, lanjutnya, dipesan dari seorang bandar besar yang juga pengendali sindikat ini yakni IW alias BHR. IW sendiri adalah buron kasus peredaran 600.000 butir ekstasi di Indonesia pada tahun 2009. Ia kemudian kabur ke Belanda dan menjadi warga negara di negeri kincir angin itu.

"Di Jakarta, ekstasi dan sabu ini disebar ke kota-kota besar di Indonesia oleh BS dan SA. Modusnya dengan cara mendistribusikan pil ekstasi yang sudah dihancurkan dan dimasukkan ke dalam kapsul jadi seperti obat untuk mengelabui petugas," tutur Kepala Subdirektorat Psikotropika Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Eko Saputro.

Polisi, kata Eko, saat ini masih mengejar tersangka IW untuk mengungkap seluruh jaringannya. "Kami sudah kerja sama dengan Interpol untuk menangkap yang bersangkutan," ucap Eko.

Terhadap dua tersangka yang sudah ditangkap yakni BS dan SA, polisi mengenakan Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 sub Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana mati, seumur hidup, atau paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Dengan barang bukti yang disita, kepolisian berhasil menyelamatkan 10 juta jiwa manusia.


sumber : kompas

Kapolri: Gembong Narkoba akan Diberantas

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo
BOGOR, — Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, Polri terus berkomitmen memberantas gembong narkoba hingga ke akar-akarnya. Selain itu, Polri juga akan terus melakukan upaya pencegahan peredaran narkoba. "Kita tuju zero dalam pemberantasan narkoba," kata Kapolri kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2012).

Jenderal bintang empat ini juga mengatakan, Polri tak akan memandang bulu dalam menindak pengguna narkoba. Jika ada anggota Polri yang terlibat kasus narkoba, yang bersangkutan tetap akan ditindak.

Belum lama, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab mencopot jabatan Kepala Kepolisian Sektor Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Ajun Komisaris Heru Budhi Sutrisno, setelah Heru tertangkap tangan menggunakan sabu di rumah dinasnya.

Kapolri mengatakan, terkait pemberantasan narkoba, Polri akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional, tokoh masyarakat, dan unsur masyarakat lainnya. Sebelumnya, kriminolog dari Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, mengatakan, perlu langkah luar biasa dari aparat penegak hukum untuk memberantas jaringan peredaran narkoba.

Hal ini mendesak dilakukan karena narkoba telah memasuki seluruh ruang publik dan menjerat semua kalangan masyarakat hingga penegak hukum "Jaringan narkoba ini begitu dahsyat, ada di semua kelompok masyarakat, termasuk aparat penegak hukum. Perlu yang berbeda dan luar biasa untuk memeranginya," kata Erlangga.

Menurut Erlangga, narkoba menjadi sulit diberantas karena sudah ada sebagian masyarakat yang hidup dari barang haram itu, baik sebagai pembuat, pengedar, maupun pemakai. Penguasaan narkoba atas kehidupan seseorang atau kelompok tertentu amat kuat. Oknum penegak hukum mungkin ada yang berupaya masuk ke dalam jaringan tersebut dan mau tak mau harus turut merasakan narkoba. Akhirnya justru ketagihan dan terseret turut andil dalam jaringan itu.

"Warga yang hendak melaporkan suatu kasus narkoba pun akan khawatir atas kelangsungan hidupnya karena dalam suatu proses hukum yang berlaku di negara kita, ia harus bersaksi dan tentu akan berhadapan dengan kekuatan jaringan yang mungkin tak terhingga," papar Erlangga.
Untuk itu, tambah Erlangga, penegak hukum wajib menemukan satu formula luar biasa yang tidak bisa ditebak atau diketahui oleh kekuatan jaringan narkoba itu.



sumber : kompas