loading...

Wednesday, March 07, 2012

Flu Burung Kian Mengganas, Dinkes NTB Minta Tambahan Obat Tamiflu

Jakarta Flu burung (H5N1) yang menyerang 10 kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kian mengganas. Sejak kasus pertama muncul, akhir Februari 2012 lalu, sedikitnya 8.500 ekor unggas mati mendadak. Dinkes setempat meminta tambahan tamiflu.

"Unggas yang mati mendadak adalah ayam kampung. Penyebarannya masih di sepuluh kecamatan," kata Syamsul Hidayat Dilaga, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB di Mataram, Rabu (7/3/2012).

Syamsul mengatakan, hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali, telah keluar. Dari sampel yang dikirim, dipastikan ayam kampung milik warga mati karena serangan virus flu burung.

Saat ini, kata Dilaga, penyemprotan cairan desinfektan terus dilakukan. Sementara unggas di daerah-daerah yang positif terjangkit sudah diisolasi. Ayam yang mati mendadak dibakar dan abunya dikubur.

Sepuluh kecamatan yang terjangkit adalah Kecamatan Soromandi, Wawo, Madapangga, Bolo, Woha, Belo, Ambalawi, Langudu, Donggo dan Lambu.

Sejauh ini, delapan kecamatan di Bima masih dinyatakan aman dari serangan virus flu burung ini.

Ditemui terpisah di Mataram, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Mohammad Ismail memastikan virus flu burung di Bima belum menjangkit ke manusia.

"Sampai saat ini, belum ada laporan virus menjangkiti manusia. Kita masih terus pantau," katanya.

Sejak kasus pertama ditemukan, Dinas Kesehatan menyebarkan obat tamiflu, obat untuk flu burung kepada warga sebagai langkah antisipasi. Dinas Kesehatan NTB juga telah mengajukan permintaan tambahan obat serupa dari Kementerian Kesehatan.

"Kita sebetulnya masih memiliki persediaan, tapi kita minta tambahan ke Kementerian Kesehatan untuk antisipasi," Ismail.

Penambahan obat tamiflu diperlukan, mengingat masa waspada flu burung di Bima berlangsung hingga 14 hari, merujuk pada masa inkubasi virus mematikan itu.

"Kalau sudah ada yang terjangkit ke manusia, kita sudah punya prosedur tetap untuk penanganan. Kesiapan rumah sakit dan tenaga kesehatan juga tidak ada masalah," katanya.
sumber : detik.com

No comments:

Post a Comment